• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pasang Iklan
Kamis, 03 Jul 2025
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
No Result
View All Result
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya

179 Hektare Sawah di Sleman Diserang Tikus Sepanjang Awal 2025, Petani Gelar Aksi Gropyokan Massal

Lutfi Novrida Setiasih by Lutfi Novrida Setiasih
02 Jun 2025
in Yogyakarta
179 Hektare Sawah di Sleman Diserang Tikus Sepanjang Awal 2025, Petani Gelar Aksi Gropyokan Massal

Musuh alami tikus sehingga diharapkan bisa membantu dalam upaya mengurang serangan hama tikus. Foto diambil beberapa waktu lalu. / Foto Istimewa POPT Kabupaten Sleman

0
SHARES
3
VIEWS

Sleman, RadarYogyakarta.com – Serangan hama tikus di wilayah Kabupaten Sleman mengalami peningkatan signifikan sepanjang periode Januari hingga April 2025. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman, total lahan persawahan yang terdampak mencapai 179 hektare.

Plt Kepala DP3 Sleman, Rofiq Andriyanto, menjelaskan bahwa tingginya intensitas serangan tikus berkaitan langsung dengan melimpahnya ketersediaan pakan alami bagi hama tersebut, seiring dengan meningkatnya luas tanam padi di wilayah Sleman.

“Populasi padi meningkat, otomatis ketersediaan makanan untuk tikus juga naik. Ini yang memicu serangan makin masif,” ujar Rofiq, Senin (2/6/2025).

Berdasarkan laporan dari Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), wilayah terdampak tersebar di hampir seluruh kapanewon, meskipun serangan terparah terjadi di Sleman bagian barat.

Sebagai respons, DP3 bersama kelompok tani menggelar Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama tikus di lahan pertanian seluas 4.236 meter persegi. Metode yang digunakan dalam gerdal antara lain gropyokan (perburuan massal), pengumpanan, pengemposan, dan pemanfaatan predator alami seperti burung hantu.

BeritaTerkait

Kemenag Kota Jogja Imbau Takbir Iduladha Tidak Gunakan Pengeras Suara Lewat Pukul 22.00 WIB

Pembangunan Jogja Outer Ring Road Masih Terganjal DED, Pemda DIY Tunggu Kepastian dari Pusat

Menjelang Iduladha, Minat Warga Kulonprogo Membeli Hewan Kurban Menurun

“Selain itu, kami juga melakukan pengemposan, yaitu memasukkan asap dari pembakaran belerang ke sarang tikus,” jelasnya.

Salah satu metode inovatif yang diterapkan DP3 adalah penembakan hama tikus, bekerja sama dengan komunitas sniper lokal. Program ini telah dilaksanakan di Kalurahan Sendangmulyo, Kapanewon Minggir, pada Februari dan April 2025.

Untuk metode pengumpanan, Rofiq menjelaskan bahwa pemberian umpan beracun hanya bisa dilakukan saat tanaman belum masuk fase generatif. Racun yang digunakan biasanya berupa petrokum atau bahan aktif biyoso.

Langkah pencegahan juga disosialisasikan kepada petani, seperti menjaga kebersihan lahan dari gulma, membersihkan saluran air, dan memasang perangkap tikus menggunakan sistem trap barrier serta bubu tikus.

Dalam upaya menekan populasi hama secara masif, DP3 juga mendukung lomba berburu tikus yang digelar warga Sendangmulyo, Minggir, pada Februari lalu. Dalam satu kali kegiatan, hampir 1.000 ekor tikus berhasil ditangkap. DP3 memberikan insentif sebesar Rp3.000 per ekor bagi hasil buruan, dengan batas maksimal 2.000 ekor.

Di sisi lain, kondisi di Sleman bagian timur cenderung lebih aman. Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto, mengatakan bahwa populasi tikus masih dalam ambang batas rendah.

“Hama tikus tetap ada, tapi tidak signifikan dan belum menimbulkan kerugian besar. Jadi sejauh ini masih bisa dikendalikan,” ujarnya.

DP3 Sleman terus mendorong kolaborasi antara petani, pemerintah kalurahan, dan relawan pertanian untuk menjaga produktivitas pertanian, terutama menjelang musim panen mendatang.

Tags: hama tikus di wilayah Kabupaten Slemanpersawahan yang terdampak mencapai 179 hektaretingginya intensitas serangan tikus
ShareSendSharePin
Lutfi Novrida Setiasih

Lutfi Novrida Setiasih

Editor dan wartawan berpengalaman di Radar Yogyakarta, dikenal karena dedikasinya dalam menyajikan berita akurat dan informatif bagi pembaca

Berita Terkait

Kemenag Kota Jogja Imbau Takbir Iduladha Tidak Gunakan Pengeras Suara Lewat Pukul 22.00 WIB

Kemenag Kota Jogja Imbau Takbir Iduladha Tidak Gunakan Pengeras Suara Lewat Pukul 22.00 WIB

02 Jun 2025
Pembangunan Jogja Outer Ring Road Masih Terganjal DED, Pemda DIY Tunggu Kepastian dari Pusat

Pembangunan Jogja Outer Ring Road Masih Terganjal DED, Pemda DIY Tunggu Kepastian dari Pusat

02 Jun 2025
Menjelang Iduladha, Minat Warga Kulonprogo Membeli Hewan Kurban Menurun

Menjelang Iduladha, Minat Warga Kulonprogo Membeli Hewan Kurban Menurun

02 Jun 2025
Load More
Next Post
Kemenag Kota Jogja Imbau Takbir Iduladha Tidak Gunakan Pengeras Suara Lewat Pukul 22.00 WIB

Kemenag Kota Jogja Imbau Takbir Iduladha Tidak Gunakan Pengeras Suara Lewat Pukul 22.00 WIB

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    15 Tips Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Kopi Khas Jogja ini Wajib Banget Kamu Coba!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilihan SD Swasta Terbaik di Jogja, Mana Favoritmu?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 50+ Daftar Nama Kampus di Jogja, Lengkap Universitas sampai Institut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Limasan Klampok, Resto Klasik Jawa yang Instagrammable!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Seedbacklink
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Teknologi
  • Finance
  • Otomotif
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved