RadarYogyakarta.com, Sleman – Bencana hidrometeorologi kembali melanda wilayah Sleman pada Jumat (10/5/2025), setelah hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman melaporkan sebanyak 36 titik terdampak hingga Jumat malam pukul 22.00 WIB, dengan tiga warga mengalami luka ringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut tersebar di delapan kapanewon. “Ngemplak menjadi wilayah paling parah, dengan total 12 kejadian,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (10/5/2025).
Salah satu insiden terparah terjadi di restoran Pawon Sawahan, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak. Material bangunan yang roboh akibat pohon tumbang menimpa tiga pengunjung. “Korban hanya mengalami luka ringan dan sudah mendapat penanganan,” ujar Bambang.
Di Kapanewon Kalasan, empat kejadian tercatat, termasuk tanah longsor yang mengancam permukiman warga. Tembok perumahan Grand Sava dan tembok SD Bogem 2 dilaporkan ambrol. Kerusakan turut menimpa peralatan dapur dan dua sepeda motor di lingkungan sekolah tersebut.
Selain itu, banjir melanda sejumlah padukuhan di Kalasan. Air dari saluran yang meluap merendam rumah warga di Purwomartani, termasuk perumahan Avia Permai dan Griya Wira Buana. Di lokasi terakhir, pagar kompleks jebol hingga air masuk ke Rumah Makan Bateng Obong.
Satu kejadian lain dilaporkan dari Kapanewon Depok, berupa jebolnya saluran irigasi yang hingga kini belum tertangani.
Kapanewon Ngaglik turut terdampak dengan tumbangnya pohon yang menimpa rumah warga di Padukuhan Kandangsari, Kalurahan Sukoharjo.
Tiga kejadian juga terjadi di Kapanewon Berbah. Di antaranya adalah pecahnya atap asbes kamar tidur serta tumbangnya pohon randu berdiameter 30 cm yang menutup akses jalan di Kalurahan Kalitirto. Jaringan listrik sempat terputus akibat insiden ini.
Kapanewon Mlati mencatat dua kejadian, yakni pohon tumbang yang merusak rumah dan jaringan kabel listrik di wilayah Kalurahan Sinduadi dan Sumberadi.
Sementara di Kapanewon Sleman, sembilan kejadian tercatat, mulai dari pohon tumbang hingga kerusakan fasilitas umum. Salah satunya adalah plafon Masjid Agung Beran Tridadi yang terlepas. Beberapa kantor pemerintahan juga terdampak, seperti Dinas PUPKP, DP3AP2KB, dan kantin Sekretariat Daerah Sleman.
BPBD Sleman mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi di wilayah DIY dalam beberapa hari ke depan.