Sleman, RadarYogyakarta.com – Tiga atlet muda asal Gunungkidul berhasil mencuri perhatian dalam Turnamen Terbuka Gateball Piala Wali Kota Jogja 2025 yang digelar di kawasan Taman Wisata Candi Prambanan pada Sabtu (10/5/2025) hingga Minggu (11/5/2025). Mereka tampil gemilang dalam kategori triple bebas dan sukses membawa pulang gelar juara.
Turnamen berlangsung di Lapangan Shiwa yang diselimuti cuaca cerah. Permukaan rumput tampak segar dan rata, menciptakan kondisi ideal untuk olahraga gateball yang menuntut presisi tinggi. Di tengah suasana kompetitif tersebut, Herlan, siswa SMK asal Kalurahan Banaran, Playen, tampil penuh ketenangan bersama dua rekannya, Faqih Ilham Ramadhan dan Rizki Dwi Setyawan.
Meski masih tergolong pendatang baru dalam dunia gateball, ketiganya menunjukkan performa memukau. “Kami sempat tertinggal dari DSX GC Bandung, tapi strategi dan akurasi tembakan jadi kunci kebangkitan kami,” kata Herlan usai pertandingan.
Faqih, yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP dan baru berusia 15 tahun, mengakui sempat merasakan tekanan di tengah laga. Namun berkat kerja sama tim dan latihan rutin, mereka mampu mengatasi lawan-lawan yang mayoritas berusia lebih tua dan lebih berpengalaman.
Menurut Faqih, salah satu bentuk persiapan nonteknis yang mereka lakukan adalah menjaga kondisi tubuh, seperti tidak mengonsumsi es dalam waktu lama menjelang pertandingan. “Kami fokus agar konsentrasi tetap terjaga, terutama saat cuaca panas menyengat,” ujarnya.
Didorong oleh Cinta pada Gateball
Keberhasilan mereka tak lepas dari peran pelatih Banaran GC Gunungkidul, Ridwan Yulianto. Anggota TNI AU ini mengenal gateball saat bertugas di Bogor dan kemudian mendirikan lapangan gateball di Banaran pada akhir 2021. Sejak April 2022, Ridwan resmi menjadi pelatih gateball Gunungkidul dan berkontribusi besar dalam kemajuan prestasi olahraga ini di wilayah tersebut.
“Kami dulu kesulitan mencari atlet. Tapi setelah tampil di Porda DIY 2022 dan membawa pulang satu emas dan tiga perak, minat anak-anak meningkat drastis,” ungkap Ridwan.
Gateball sendiri mulai dikenal di Gunungkidul pada 2014 setelah adanya dorongan dari Pengurus Besar Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi) untuk membentuk pengurus daerah. Kini, olahraga ini telah menjadi salah satu ekstrakurikuler di SMPN 1 Playen.
Setelah gagal meraih juara di Popda 2023, semangat tiga atlet muda tersebut justru semakin menyala. Mereka berlatih secara rutin dan berhasil meraih satu emas dan satu perak di Popda 2024. Kesuksesan ini turut memicu antusiasme masyarakat Gunungkidul terhadap olahraga gateball. Saat ini, lebih dari 35 anggota aktif tergabung di Banaran GC.
“Awalnya hanya sepuluh atlet, sekarang saat seleksi Porda DIY 2025, jumlahnya lebih dari 50. Bahkan di tingkat kabupaten, peserta bisa tembus 100 atlet,” kata Ridwan.
Menuju Masa Depan Gateball DIY
Prestasi yang ditorehkan Herlan dan timnya dalam Turnamen Gateball Piala Wali Kota Jogja tak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga bukti bahwa regenerasi atlet gateball di DIY berjalan baik.
“Meski masih muda, kemampuan mereka mengungguli atlet yang sudah delapan tahun lebih berpengalaman. Ini hasil dari komitmen dan latihan disiplin,” tutur Ridwan.
Ia berharap ke depan akan semakin banyak turnamen yang digelar di DIY sebagai wadah pengembangan atlet dan promosi gateball kepada masyarakat luas. Ridwan juga mendorong agar gateball bisa masuk ke dalam program Kelas Khusus Olahraga (KKO) sebagai bagian dari pembinaan atlet jangka panjang.