Jakarta, Radaryogyakarta.com – Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara mengamankan 24 orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme dalam operasi bertajuk Berantas Jaya 2025. Operasi ini digelar sebagai bagian dari upaya menciptakan kondisi aman dan tertib di wilayah utara Ibu Kota.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Ahmad Fuady, menegaskan komitmen pihaknya untuk menindak tegas segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
“Kami fokus menyisir titik-titik rawan di Jakarta Utara. Premanisme adalah penyakit sosial yang harus diberantas sampai tuntas,” ujar Fuady dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5).
Titik Operasi dan Penindakan
Penangkapan dilakukan di berbagai wilayah hukum Polsek, yakni Pademangan, Tanjung Priok, Cilincing, dan Koja. Menurut Fuady, para terduga pelaku akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk menentukan apakah ada unsur tindak pidana dalam tindakan mereka.
“Beberapa di antaranya sudah masuk ke tahap proses hukum karena memenuhi unsur pelanggaran,” jelasnya.
Sementara itu, bagi mereka yang tidak terbukti melakukan pelanggaran pidana, pihak kepolisian akan memberikan pembinaan. Jika pelaku diketahui masih berstatus pelajar, mereka akan diserahkan kembali ke orang tua untuk mendapatkan pembinaan dari keluarga.
Imbauan untuk Warga
Fuady turut mengimbau masyarakat agar tidak ragu melapor apabila menemukan praktik premanisme di lingkungan sekitarnya, termasuk aksi pemalakan atau pemaksaan oleh individu maupun kelompok tertentu.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Bila melihat atau mengalami pemaksaan dalam bentuk apapun, segera laporkan kepada kami. Setiap laporan akan kami tindaklanjuti dengan serius,” tegasnya.
Operasi Berantas Jaya 2025 merupakan bagian dari strategi preventif dan represif Polri dalam menciptakan keamanan, khususnya di kawasan rawan seperti Pelabuhan Tanjung Priok dan sejumlah pusat aktivitas ekonomi di Jakarta Utara.