New Delhi, RadarYogyakarta.com – Bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat menelan sedikitnya 26 korban jiwa di sejumlah wilayah India dalam tiga hari terakhir. Cuaca ekstrem ini menyebabkan kerusakan parah dan memaksa ribuan warga mengungsi dari rumah mereka.
Di negara bagian Assam, delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat terjangan banjir dan tanah longsor. Informasi tersebut disampaikan oleh otoritas penanggulangan bencana setempat pada Sabtu (31/5).
Sementara itu, di negara bagian Arunachal Pradesh, tujuh korban jiwa ditemukan setelah longsor besar melanda sejumlah kawasan. Hal ini dikonfirmasi oleh Menteri Federal Kiren Rijiju, yang juga merupakan anggota parlemen dari wilayah tersebut.
Negara bagian Meghalaya juga mencatat sejumlah korban tewas akibat insiden yang dipicu oleh hujan deras dalam kurun waktu yang sama. Meski angka pastinya belum dirinci, pihak berwenang memastikan bahwa dampaknya cukup signifikan.
Di Mizoram, setidaknya lima orang dilaporkan meninggal dunia setelah longsor melanda beberapa permukiman. Informasi ini disampaikan oleh lembaga penyiaran nasional, All India Radio.
Sebagai respons terhadap situasi darurat tersebut, militer India dikerahkan ke negara bagian Manipur untuk membantu proses evakuasi dan penyelamatan. Pasukan bersenjata, termasuk paramiliter, telah mengevakuasi sedikitnya 800 warga dari wilayah terdampak.
Pemerintah India saat ini tengah mengoordinasikan bantuan dan upaya pemulihan di seluruh wilayah yang terdampak bencana. Peringatan cuaca buruk masih diberlakukan di beberapa negara bagian dengan potensi hujan lebat dalam beberapa hari ke depan.