Malang, RadarYogyakarta.com – Kawasan wisata Gunung Bromo di Jawa Timur kembali menjadi magnet wisatawan selama masa libur panjang akhir Mei 2025. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mencatat, sebanyak 11.735 pengunjung menikmati keindahan alam Bromo dalam periode 29 Mei hingga 1 Juni 2025.
Juru bicara Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, mengungkapkan bahwa dari total kunjungan tersebut, 11.383 merupakan wisatawan domestik, sementara 352 lainnya berasal dari mancanegara.
“Puncak kunjungan tercatat terjadi pada 30 Mei 2025, dengan total 4.171 wisatawan. Sebanyak 4.067 di antaranya adalah wisatawan nusantara dan 104 berasal dari luar negeri,” jelas Endrip saat dikonfirmasi di Kota Malang, Minggu (1/6).
Peningkatan Kuota untuk Sunrise Bromo
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung selama long weekend, BB TNBTS menambah kuota kunjungan harian di kawasan Gunung Bromo. Jika pada hari biasa kapasitas dibatasi 2.752 orang, maka pada masa libur panjang, kuota ditingkatkan menjadi 4.752 orang per hari, khususnya untuk destinasi sunrise Bromo.
“Penambahan kuota ini hanya berlaku di kawasan Gunung Bromo. Sementara kuota untuk destinasi lain seperti Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo tetap sesuai kapasitas normal, yakni masing-masing 500 dan 200 orang per hari,” imbuhnya.
Distribusi Wisatawan Selama Long Weekend
Berikut data sebaran jumlah kunjungan wisatawan selama periode 29 Mei hingga 1 Juni 2025:
- 29 Mei: 3.137 wisatawan (3.035 domestik, 102 mancanegara)
- 30 Mei: 4.171 wisatawan (4.067 domestik, 104 mancanegara)
- 31 Mei: 2.877 wisatawan (2.817 domestik, 60 mancanegara)
- 1 Juni: 1.550 wisatawan (1.464 domestik, 86 mancanegara)
Sementara itu, di dua lokasi pendakian danau di kawasan taman nasional, tercatat sebanyak 944 wisatawan mengunjungi Ranu Regulo dan 428 wisatawan mendaki ke Ranu Kumbolo selama periode yang sama.
Destinasi Favorit dan Pengaturan Zonasi
Endrip menjelaskan bahwa wisatawan yang datang ke Bromo tidak hanya menikmati panorama matahari terbit. Mereka juga tersebar di sejumlah titik favorit seperti Laut Pasir (Pusung Gedhe), savana Lembah Watangan, berbagai titik view point seperti Bukit Penanjakan, Mentigen, Bukit Kedaluh, serta kawasan Pura Luhur Poten di sekitar kawah Bromo.
“Berbeda dengan Ranu Regulo dan Kumbolo yang aksesnya lebih terbatas dan terfokus pada satu titik, kawasan Bromo memiliki zonasi lebih luas, sehingga pengaturan pengunjung juga lebih fleksibel,” katanya.
Pihak BB TNBTS kembali mengingatkan bahwa sejak 2019, seluruh proses pembelian tiket wisata ke Bromo dilakukan melalui sistem pemesanan daring, guna mendukung pengelolaan yang tertib dan berkelanjutan.