Bali (RadarYogyakarta.com) – Angin kencang yang melanda Kabupaten Jembrana, Bali, pada Minggu siang menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah di berbagai wilayah. Peristiwa ini menimbulkan kerugian di beberapa dusun, termasuk di Desa Tegalbadeng Barat dan Kelurahan Gilimanuk.
Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Toni, mengungkapkan bahwa angin kencang yang terjadi menyebabkan kerusakan pada belasan rumah di empat banjar di wilayahnya. “Kerusakan rumah terjadi di empat banjar di Kelurahan Gilimanuk, yaitu Banjar Asri, Arum, Penginuman, dan Asih,” ujarnya.
Menurut Lurah Toni, sebanyak 30 rumah mengalami kerusakan, sebagian besar pada bagian atap. Dari jumlah tersebut, Banjar Asri mencatatkan kerusakan terbanyak, yakni 21 rumah. “Salah satu rumah di Banjar Arum, milik Basunik, bahkan roboh. Kerusakan rumah lainnya bervariasi, ada yang hanya atapnya yang rusak,” tambahnya.
Untuk membantu meringankan beban korban, warga setempat bergotong-royong memperbaiki atap rumah yang rusak. “Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” kata Toni.
Angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di hutan sekitar Gilimanuk, yang mengganggu lalu lintas di jalan utama Denpasar-Gilimanuk. Kejadian tersebut sempat menyebabkan kemacetan di jalur tersebut.
Sementara itu, di Desa Tegalbadeng Barat, tercatat 16 rumah mengalami kerusakan, dengan tiga rumah di antaranya rusak parah. Kepala Desa Tegalbadeng Barat, Made Sudiana, menyatakan bahwa musyawarah desa akan diadakan untuk membahas bantuan bagi para korban bencana angin tersebut. “Kami akan mengadakan musyawarah besok untuk merencanakan langkah-langkah bantuan,” ujar Made Sudiana.
Hingga berita ini ditulis, kondisi cuaca di Kabupaten Jembrana masih mendung, dengan sesekali disertai angin kencang dan hujan lebat. Pemerintah setempat terus memantau perkembangan situasi dan melakukan koordinasi untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.