Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Meskipun tren belanja daring semakin populer, sejumlah pedagang di Pusat Mode Tanah Abang, Jakarta Pusat, tetap memilih berjualan secara luring atau langsung di pasar. Mereka berusaha menarik konsumen yang ingin melihat dan mencoba produk secara langsung serta menikmati kesempatan untuk menawar harga.
Michelle, pemilik Toko Miho di Platinum Market Tanah Abang, mengatakan bahwa meskipun belanja daring semakin berkembang, berjualan secara langsung tetap memiliki prospek yang baik. Menurutnya, pasar luring seperti Tanah Abang tetap memiliki daya tarik, seperti halnya tempat terkenal lainnya seperti Little Bangkok.
“Jika di online harus sering live, tetapi di offline ada saja pengunjung yang datang dan membeli,” ungkap Michelle. Ia mengaku pernah mencoba berjualan baju tidur secara daring, namun menghentikan usahanya karena merasa pasar yang dijangkau terlalu kecil. Ketika mendapat kesempatan untuk membuka toko di Tanah Abang, ia memutuskan untuk kembali berjualan secara langsung di pasar.
Michelle menilai bahwa baik berjualan daring maupun luring masing-masing memiliki keuntungannya sendiri. Keduanya, menurutnya, bisa saling melengkapi dalam meningkatkan penjualan.
Sementara itu, Riki Asta Putra, pedagang grosir gamis di Toko Sabai, juga merasakan dampak dari tren belanja daring terhadap penjualannya. Menyadari hal tersebut, ia pun berusaha menghadirkan koleksi busana yang sesuai dengan tren fesyen terkini agar tetap diminati oleh pembeli.
“Dulu semuanya ramai, tapi sekarang kami harus lebih memikirkan desain agar bisa mengikuti tren dan menarik minat pembeli,” kata Riki.
Namun, Riki menyebutkan bahwa Toko Sabai tidak aktif memasarkan produk melalui platform belanja daring. Ia merasa kesulitan untuk memenuhi permintaan pembelian eceran secara online, yang lebih sulit untuk dijangkau oleh pasar grosir.
PT Gading Raya Propertindo, sebagai pengelola Platinum Market Tanah Abang, juga berupaya membantu para pedagang dengan menyediakan fasilitas belanja yang nyaman bagi konsumen. Direktur Utama PT Gading Raya Propertindo, Radinka Djan, menyatakan bahwa meskipun belanja daring semakin diminati, banyak orang yang mulai kembali beralih ke belanja offline karena merasa bosan beraktivitas di rumah.
“Orang mulai banyak yang beralih ke offline lagi. Mereka sudah mulai jalan-jalan lagi, mungkin karena bosan di rumah. Meskipun harga online bisa lebih murah, belanja di offline menawarkan keuntungan dari segi kualitas dan bahan yang bisa langsung dirasakan oleh pembeli,” jelas Radinka.
Dengan kenyamanan dan kualitas yang dapat dirasakan langsung, pasar Tanah Abang tetap menjadi pilihan bagi banyak konsumen yang ingin merasakan pengalaman belanja lebih langsung meskipun tren belanja daring terus berkembang pesat.