Purwokerto (RadarYogyakarta.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, segera menurunkan tim untuk melakukan evaluasi dan penanganan terkait bencana tanah longsor yang melanda beberapa desa di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, mengungkapkan bahwa longsor pertama terjadi pada dini hari di Desa Gumelar. “Laporan sementara yang kami terima menyebutkan bahwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, tepatnya dari fondasi rumah milik Pak Budi, warga Desa Gumelar,” jelas Budi di Purwokerto, Jumat (7/3).
Menurutnya, material longsoran tersebut juga menutup akses jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Palumbungan, Kecamatan Gumelar, dengan Desa Legok, Kecamatan Pekuncen, Banyumas. Proses evakuasi dan pembersihan segera dilakukan untuk mengembalikan akses jalan yang terputus.
Selain di Desa Gumelar, longsor juga dilaporkan terjadi di Desa Cilangkap, Kecamatan Gumelar, pada Kamis (6/3) sore. Budi mengungkapkan bahwa wilayah tersebut diguyur hujan lebat sejak pukul 14.00 WIB, yang memicu terjadinya longsor. “Longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, dengan dampak merusak fondasi rumah Pak Kustono, warga Desa Cilangkap. Fondasi tersebut longsor sepanjang 20 meter dan tinggi 5 meter, serta menimpa dua rumah di bawahnya,” jelas Budi.
Dua rumah yang terdampak longsor tersebut adalah milik Kasno Puryanto (54) dan Suwignyo (70). Rumah permanen milik Kasno Puryanto yang berukuran 8,5×16 meter dilaporkan ambruk, sedangkan rumah Suwignyo mengalami kerusakan parah pada bagian dapur yang berukuran 5×7 meter.
Untuk menangani bencana tersebut, tim BPBD Banyumas segera diterjunkan ke lokasi pada pagi harinya untuk melakukan asesmen dan kaji cepat. “Kami segera melakukan evaluasi terhadap kerusakan yang ada dan mengidentifikasi langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan,” tambah Budi.
Selain itu, BPBD juga telah melakukan kaji cepat terhadap bencana tanah longsor yang terjadi pada Selasa (4/3) di Grumbul Tlaga, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak. Longsor di wilayah tersebut disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi dalam durasi lama, mengingat kontur tanah yang labil. “Tebing yang tegak dengan kontur tanah liat menjadi penyebab longsor. Kejadian ini berdampak pada dua rumah yang dihuni oleh 13 jiwa,” ujar Budi.
Budi juga menjelaskan bahwa material longsor di lokasi tersebut memiliki lebar 25 meter dan tinggi 3 meter. Tebing yang amblas lebih kurang 3 meter, yang berpotensi menyebabkan longsor susulan jika hujan kembali turun.
BPBD Banyumas menghimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan mengutamakan keselamatan. Proses asesmen dan penanggulangan bencana di beberapa titik masih terus berlangsung, dan informasi lebih lanjut akan terus disampaikan oleh pihak berwenang.