Bantul, RadarYogyakarta.com – Warga yang bermukim di sekitar Sungai Progo, khususnya di wilayah Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, kembali diingatkan untuk waspada setelah kemunculan seekor buaya dilaporkan pada akhir pekan lalu. Hewan predator itu terlihat di kawasan Padukuhan Juwono saat siang hari.
Lurah Triharjo, Suwardi, membenarkan adanya laporan tersebut. Menurutnya, buaya terlihat oleh salah satu warga yang sedang mencari pasir secara manual di tepian sungai, Minggu (1/6/2025).
“Benar, kemarin siang seekor buaya kembali muncul di wilayah Juwono. Warga yang sedang mengumpulkan pasir melihat langsung dan sempat merekamnya,” kata Suwardi saat ditemui pada Senin (2/6/2025).
Penampakan kali ini, kata Suwardi, tampak lebih jelas dibanding kejadian serupa yang pernah dilaporkan pada pertengahan Mei lalu. Ia juga menegaskan bahwa ukuran buaya tersebut tampaknya identik dengan hewan yang sempat terlihat sebelumnya.
Untuk mencegah risiko, pemerintah kalurahan telah mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas sendirian di sekitar sungai, terutama bagi mereka yang kerap mencari rumput atau mengais pasir di sepanjang aliran Sungai Progo.
“Kami sudah sampaikan ke masyarakat untuk lebih berhati-hati. Sebisa mungkin jangan beraktivitas sendirian di sekitar sungai,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihak kalurahan telah melakukan koordinasi dengan aparat setempat, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas, guna melakukan pengawasan serta memberikan edukasi langsung kepada masyarakat. Namun, hingga kini, belum ada tindakan penanganan resmi dari lembaga terkait.
“Kami harap pihak berwenang segera turun tangan. Ini sudah kali kedua buaya muncul di lokasi yang sama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Dyah Sulistyari, menjelaskan bahwa sesuai dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, penanganan buaya kini menjadi kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“BKSDA tetap akan mendampingi di lapangan, namun komando sepenuhnya berada di KKP,” terang Dyah.
Meski demikian, BKSDA tetap mengingatkan warga agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan, terutama di sekitar lokasi yang menjadi titik kemunculan buaya.