Yogyakarta, Radaryogyakarta.com — Gender Mahardika Yogyakarta resmi membuka program Czech-In for Change: Youth Reproductive Health Movement, sebuah inisiatif edukatif yang didukung oleh Czech Aid untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi aktif remaja dalam isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Program ini menyasar 50 remaja berusia 15–24 tahun dari berbagai wilayah di Yogyakarta, dengan tujuan membekali mereka dengan pemahaman yang komprehensif dan berbasis hak tentang tubuh, relasi, dan kesehatan reproduksi.
Antusiasme peserta begitu terasa sejak pagi hari. Kina, salah satu peserta asal Gunungkidul, berbagi pengalamannya mengikuti program ini. “Saya sangat antusias ikut kegiatan ini. Meskipun rumah saya di Gunungkidul dan butuh waktu dua jam untuk sampai ke sini, saya tetap semangat karena ingin belajar. Tadi saya berangkat dari rumah pukul 7 pagi dan tiba di lokasi sekitar pukul 9,” tuturnya.
Kegiatan ini turut mendapat sambutan secara virtual dari Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Ibu Veronica Tan, yang mengapresiasi inisiasi ini sebagai langkah penting dalam memperkuat literasi HKSR di kalangan remaja. Dalam pesannya, beliau menyampaikan harapan agar lebih banyak komunitas dan inisiatif lokal yang berani mendorong isu ini secara terbuka, holistik, dan ramah anak muda.
Setelah sesi perkenalan dan pre-test, para peserta mengikuti sesi “Mengenal Tubuh Diri dan Tubuhku” bersama psikolog Lystia. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami pentingnya mengenali tubuh, batasan personal, serta menghargai sinyal-sinyal tubuh sebagai bagian dari perlindungan diri. Di sini, juga disampaikan materi mengenai Gender dan HKSR sehingga peserta mengeksplorasi bagaimana norma-norma gender dapat memengaruhi akses terhadap informasi dan layanan kesehatan.
Sebagai penutup hari pertama, tim dari DP3AP2A DIY berdialog dengan peserta tentang dampak pernikahan dini—baik dari aspek kesehatan, pendidikan, maupun psikologis—dan membekali mereka dengan informasi praktis untuk mencari bantuan ketika diperlukan. Pada sesi ini juga disosialisasikan mengenai layanan yang dapat diakses bagi mereka yang memiliki permasalahan terkait perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan. Layanan tersebut antara lain adalah Holtine Sapa 129, Tesaga, Puspaga dll.
Workshop yang direncanakan berjalan sampai pertengahan bulan Juli ini bertujuan untuk memperluas akses informasi yang akurat dan inklusif tentang HKSR, mendorong keterlibatan aktif remaja dalam menyuarakan isu ini di komunitasnya, serta melahirkan duta-duta muda yang siap menjadi penggerak perubahan. Selain itu, program ini juga akan menghasilkan modul edukatif dan media kampanye digital sebagai bentuk keberlanjutan dari gerakan ini. Czech-In for Change menjadi ruang belajar kolektif, di mana semangat dan suara remaja menjadi fondasi dari gerakan perubahan yang inklusif, berbasis hak, dan menjangkau mereka yang selama ini tak terdengar