Jakarta, RadarYogyakarta.com – Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), Dr. Alamsyah Aziz, Sp.OG, Subsp.KFM, M.Kes., Int.Aff.RANZCOG, FMAS, mengungkapkan bahwa ibu hamil termasuk dalam kelompok yang rentan terhadap infeksi influenza yang dapat berdampak pada janin.
Menurut Alamsyah, perubahan fisiologi yang terjadi selama masa kehamilan, seperti perubahan sistem imun dan kardiorespirasi, menjadikan ibu hamil lebih mudah terpapar infeksi, termasuk virus influenza.
“Selama kehamilan, ada perubahan fisik yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan pernapasan. Perubahan ini menyebabkan ibu hamil menjadi lebih rentan terkena infeksi, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan,” jelas Alamsyah di Jakarta, Rabu (19/2).
Ia menjelaskan bahwa infeksi virus influenza pada ibu hamil bisa menyebabkan komplikasi serius, bahkan memperburuk gangguan pernapasan yang ada. Ibu hamil yang terinfeksi influenza berisiko tiga kali lipat lebih berat mengalami gangguan pernapasan dan sepuluh kali lipat lebih sering memerlukan perawatan medis, terutama bagi mereka yang sudah memiliki komorbid sebelumnya.
Lebih lanjut, Alamsyah menyebutkan bahwa kesehatan ibu hamil sangat mempengaruhi perkembangan janin yang dikandung. Infeksi berat pada ibu hamil berpotensi meningkatkan risiko kematian janin hingga 4,2 kali lipat dan dapat menyebabkan persalinan prematur, yang memiliki peluang dua hingga empat kali lebih besar terjadi. Persalinan prematur ini juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah sebanyak 1,8 kali lipat.
“Menjaga kesehatan ibu hamil, mulai dari sebelum kehamilan hingga proses persalinan, sangat penting untuk menghindari komplikasi. Salah satu cara efektif adalah dengan melakukan vaksinasi influenza,” tegasnya.
Dr. Alamsyah juga mengungkapkan bahwa vaksin influenza inaktif telah terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh ibu hamil dan janin. Vaksin ini tidak hanya melindungi ibu dari infeksi, tetapi juga mengurangi risiko dirawat inap akibat komplikasi influenza. Selain itu, vaksin influenza memberikan perlindungan pasif pada bayi, dengan mentransfer antibodi ibu yang dapat bertahan hingga bayi berusia enam bulan.
Vaksinasi influenza juga dapat membantu mencegah penyebaran virus kepada bayi yang belum cukup umur untuk menerima vaksinasi sendiri.
“Vaksin influenza dapat diberikan kapan saja selama kehamilan,” tambah Alamsyah, menyarankan ibu hamil untuk segera mendapatkan vaksinasi guna melindungi kesehatan mereka dan janin.