JAKARTA, RadarYogyakarta.com – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, dengan tegas membantah tudingan bahwa kebakaran yang melanda smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, disebabkan oleh kesengajaan. Menurutnya, insiden tersebut terjadi karena masalah teknis yang tak dapat dihindari.
“Tidak ada pihak, baik di perusahaan kami, di masyarakat Gresik, atau siapapun yang ingin smelter itu terbakar. Tidak ada keuntungan apapun jika smelter kami terbakar,” tegas Tony dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR di Jakarta, Rabu (19/2).
Tony menjelaskan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh aliran oksigen yang berlebihan. Oksigen yang tidak terkendali ini mengalir ke sebuah panel listrik yang kebetulan mengalami kebocoran, yang kemudian menimbulkan panas. Akibatnya, panas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan dan kebakaran.
Pernyataan Tony ini didukung oleh hasil audit internal Freeport serta temuan dari pihak adjuster asuransi dan Bareskrim Polri yang menyatakan bahwa insiden tersebut bukan akibat kelalaian, melainkan murni masalah teknis.
Dalam kesempatan tersebut, Tony juga membantah tudingan bahwa kebakaran itu sengaja dilakukan untuk mendapatkan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga. Ia menjelaskan bahwa alasan perusahaan mengajukan perpanjangan ekspor adalah karena fasilitas smelter yang belum dapat beroperasi maksimal, menyebabkan penumpukan konsentrat tembaga di gudang yang tidak bisa diolah di dalam negeri.
“Tujuan kami memperpanjang izin ekspor adalah karena smelter kami belum bisa beroperasi dengan optimal. Kami tidak mungkin sengaja membakar smelter kami hanya untuk mendapatkan izin ekspor. Jika di dalam negeri sudah ada smelter yang berfungsi dengan baik, tentu lebih menguntungkan untuk memproses konsentrat di sini,” kata Tony.
Tony menegaskan bahwa lebih menguntungkan bagi perusahaan dan negara jika konsentrat tembaga diolah di dalam negeri karena prosesnya lebih murah, lebih cepat, dan memberikan manfaat lebih bagi bangsa.
Kebakaran yang terjadi di smelter PTFI yang terletak di KEK Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, Jawa Timur, pada Oktober 2024, sempat menghentikan sementara operasional perusahaan tersebut. Insiden ini menjadi salah satu alasan Freeport mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat ke pemerintah.
Sebelumnya, Tony juga menyampaikan bahwa hasil investigasi terkait kebakaran tersebut tidak menunjukkan adanya kelalaian atau kesalahan dari pekerja. Kebakaran smelter itu bahkan dikategorikan sebagai kondisi kahar yang tidak dapat dihindari.