Jakarta, RadarYogyakarta.com – Seorang karyawan pabrik baja ringan di kawasan Jalan Daan Mogot KM 11, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, menjadi korban kekerasan fisik oleh empat orang pria yang mengaku sebagai penagih utang, Senin (12/5/2025) sore.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat, AKP Dimitri Mahendra, menyampaikan bahwa insiden bermula ketika keempat pelaku datang dan mengguncang pagar pabrik sambil memanggil-manggil nama seseorang yang hendak mereka cari berdasarkan surat penagihan.
“Setelah itu mereka memaksa masuk ke area pabrik sambil berteriak dan bersikap agresif, menanyakan keberadaan orang yang namanya tertera dalam surat tagihan,” ujar Dimitri saat dikonfirmasi oleh RadarYogyakarta.com, Selasa (13/5/2025).
Dihadang Karyawan, Satu Orang Jadi Korban
Ketegangan meningkat ketika sejumlah karyawan berupaya mencegah para pelaku masuk ke dalam area kantor pabrik. Namun aksi penghalangan itu berujung kekerasan. Salah satu karyawan, berinisial C, mengalami kekerasan fisik setelah dibanting oleh salah satu pelaku.
“Mereka tetap memaksa masuk dan saat dihalangi, salah satu karyawan malah menjadi korban tindakan brutal,” lanjut Dimitri.
Setelah berhasil menerobos ke dalam kantor pabrik, para pelaku ternyata tidak menemukan orang yang menjadi target penagihan. Mereka kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian.
Polisi Buru Pelaku
Mendapat laporan atas kejadian tersebut, Tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada malam harinya. Sejumlah saksi telah diperiksa, dan identitas para pelaku mulai teridentifikasi.
“Kami telah mengantongi identitas para pelaku dan saat ini sedang melakukan pengejaran,” tegas Dimitri.
Pihak kepolisian menyatakan akan menindak tegas segala bentuk aksi premanisme, termasuk kekerasan yang dilakukan oleh oknum penagih utang yang meresahkan masyarakat.
Penyelidikan Masih Berlanjut
Hingga kini, polisi belum merinci lebih jauh mengenai latar belakang para pelaku dan dugaan jaringan penagih utang tempat mereka bernaung. Dimitri menyebut penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap motif dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.
“Para pelaku saat ini masih buron dan akan kami tangkap secepatnya. Kami mengimbau masyarakat yang memiliki informasi agar segera melaporkan ke kepolisian,” tandasnya.