Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah mempersiapkan berbagai infrastruktur telekomunikasi serta penerapan konsep Desa Digital guna mendukung terciptanya transmigrasi yang lebih modern dan berkelanjutan.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa dengan langkah-langkah ini, diharapkan kawasan transmigrasi dapat berkembang menjadi pusat ekonomi berbasis digital yang kompetitif dan berdaya saing.
“Digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah transmigrasi. Kami ingin memastikan bahwa teknologi dan infrastruktur komunikasi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat transmigran,” ungkap Meutya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (6/3).
Hal ini disampaikannya setelah pertemuan dengan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman, di kantor Kemkomdigi, Jakarta Pusat. Meutya menambahkan, kementeriannya berkomitmen mendukung program transformasi transmigrasi melalui berbagai inovasi berbasis teknologi.
Sebagai bagian dari dukungan konkret, Kemkomdigi akan membantu menyebarluaskan informasi mengenai program transformasi transmigrasi melalui berbagai platform media, termasuk televisi nasional. Menurut Meutya, media memegang peran penting dalam mempercepat adopsi dan pemahaman masyarakat terhadap manfaat program tersebut.
Program transformasi ini dirancang untuk mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi dalam pelaksanaan transmigrasi, yang sebelumnya lebih berfokus pada pemindahan penduduk tanpa didukung infrastruktur yang memadai.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah program Transmigrasi Patriot, yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia unggul melalui pembangunan sekolah-sekolah lokal di kawasan transmigrasi. Program ini juga bekerja sama dengan universitas nasional dalam upaya menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, Kemkomdigi mendorong pengembangan Desa Digital sebagai bagian dari ekosistem Smart Village. Penerapan Desa Digital diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat transmigrasi terhadap informasi serta membuka peluang usaha berbasis digital.
“Kami ingin membawa konsep Smart City ke tingkat desa, agar masyarakat transmigrasi dapat merasakan manfaat teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan mereka, seperti ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik,” kata Meutya.
Dari sisi infrastruktur, Kemkomdigi memastikan bahwa ketersediaan jaringan komunikasi yang memadai menjadi prioritas utama di wilayah transmigrasi. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, mengungkapkan bahwa meskipun jaringan 4G sudah mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, masih ada tantangan dalam menyediakan kapasitas jaringan yang optimal di beberapa daerah.
“Kami akan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan infrastruktur telekomunikasi di kawasan transmigrasi dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Wayan Toni.
Dalam aspek literasi digital, Kemkomdigi, melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), turut berperan dengan menyediakan program kewirausahaan digital bagi masyarakat transmigrasi, khususnya perempuan.
“Kami ingin memastikan perempuan di kawasan transmigrasi memiliki kesempatan untuk memperoleh keterampilan digital yang dapat meningkatkan daya saing mereka, sehingga ekonomi keluarga dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan,” kata Kepala BPSDM, Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Meutya menutup pernyataan dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan keberhasilan program ini.
“Kerja sama antara Kemkomdigi, Kementerian Transmigrasi, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk mempercepat pencapaian transformasi transmigrasi. Dengan pendekatan berbasis digital, kami yakin program ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat,” pungkas Meutya.