Palu, RadarYogyakarta.com – Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebabkan lima desa di Kecamatan Moutong terendam banjir, Minggu (1/6). Peristiwa ini memaksa ratusan warga menghadapi genangan air yang masih belum surut hingga malam hari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, menyampaikan bahwa banjir mulai terjadi sejak pukul 06.00 WITA akibat luapan sungai yang melintasi wilayah tersebut.
“Laporan sementara menyebutkan bahwa lima desa terdampak banjir, yaitu Moutong Tengah, Moutong Timur, Moutong Utara, Moutong Barat, dan Lobu. Kami sedang melakukan koordinasi lintas instansi untuk percepatan penanganan di lapangan,” kata Akris saat dikonfirmasi di Palu, Minggu malam.
Ratusan Warga Terimbas, Fasilitas Umum Tergenang
Berdasarkan hasil asesmen sementara dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama aparat desa, tercatat 383 Kepala Keluarga (KK) atau 785 jiwa terdampak di Desa Moutong Tengah, dan 80 KK atau 240 jiwa terdampak di Desa Moutong Timur. Sementara data dari tiga desa lainnya masih dalam proses pendataan.
“Selain pemukiman, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti pasar tradisional dan bangunan sekolah di wilayah terdampak,” ujarnya.
Kebutuhan Mendesak: Logistik dan Sembako
Akris menambahkan, kondisi saat ini masih cukup kritis mengingat air belum surut dan hujan terus mengguyur sebagian besar wilayah Parigi Moutong. Ia menekankan bahwa bantuan logistik, khususnya bahan pangan pokok, menjadi kebutuhan mendesak bagi warga terdampak.
“Kami terus pantau kondisi cuaca dan perkembangan lapangan. Saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing,” tambahnya.
Tanggapan Pemda dan Upaya Penanganan
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sebelumnya juga telah mendirikan lima tenda pengungsian untuk mengantisipasi kemungkinan warga harus mengungsi, terutama jika curah hujan tidak kunjung mereda. Sejumlah sekolah dilaporkan mengalami kerusakan, dan satu jembatan penghubung antar desa sempat putus akibat derasnya arus banjir.