Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Menteri Agraria dan Tata Ruang, Nusron Wahid, menanggapi tren media sosial #KaburAjaDulu yang mendorong warganet untuk mempertimbangkan tinggal di luar negeri. Nusron menyebutkan bahwa tren ini mencerminkan kurangnya rasa patriotisme dan kecintaan terhadap tanah air.
Komentar Nusron ini muncul setelah tagar tersebut ramai diikuti oleh sejumlah pengguna internet yang merasa kecewa dengan situasi politik dan ekonomi Indonesia yang dianggap tidak menentu. “Jika ada yang ikut-ikutan tagar #KaburAjaDulu, saya rasa perlu dipertanyakan, apakah mereka benar-benar merasa sebagai warga negara Indonesia? Kalau kita cinta tanah air, harusnya kita bersama-sama mencari solusi,” ujar Nusron dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/2).
Nusron menambahkan bahwa melarikan diri dari masalah bukanlah solusi yang tepat. Tren ini, menurutnya, justru menunjukkan sikap individu yang tidak ingin menghadapi masalah bersama dan lebih memilih untuk meninggalkan tanah air.
Lebih lanjut, Nusron menyatakan bahwa pemerintah Indonesia selalu terbuka untuk menerima kritik dan masukan dari masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah siap berdialog untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Jika ada yang merasa putus asa dan memilih untuk pergi, itu justru menunjukkan kurangnya rasa cinta kepada tanah air. Jika ada masalah, mari kita selesaikan bersama, baik masyarakat maupun pemerintah siap untuk berdialog,” tegas Nusron.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, turut memberikan tanggapan terkait tren ini. Hasan mengakui bahwa merantau ke luar negeri adalah pilihan yang sah bagi sebagian orang. Namun, dia menekankan bahwa untuk sukses di luar negeri, seseorang harus memiliki kemampuan yang baik dan mengikuti prosedur yang berlaku agar tidak terjerumus menjadi pekerja ilegal.
“Jika seseorang ingin merantau, itu tidak dilarang. Tapi yang penting adalah memiliki keterampilan yang cukup dan mematuhi peraturan yang ada agar tidak menjadi pendatang ilegal,” ujar Hasan.