Jakarta, RadarYogyakarta.com – Dokter spesialis anak, dr. Dicky Iskandar Nadeak, M.Ked (Ped), Sp.A, menekankan pentingnya merawat kulit sensitif bayi dengan pendekatan berbasis microbiome, terutama di iklim tropis seperti Indonesia yang memiliki tantangan suhu panas dan kelembapan tinggi.
Pada peluncuran produk perawatan kulit bayi Bebiotic di Jakarta, Kamis (15/5/2025), dr. Dicky menjelaskan bahwa kulit bayi yang masih dalam tahap perkembangan lebih rentan terhadap iritasi, ruam, dan infeksi. Kondisi ini semakin diperburuk oleh cuaca tropis yang sering memicu masalah kulit pada bayi.
Kulit Bayi Lebih Rentan Terhadap Masalah Kulit
“Kulit bayi lebih tipis dan kelenjar minyaknya lebih sedikit dibandingkan kulit orang dewasa, sehingga lapisan pelindung kulitnya (skin barrier) belum sempurna,” kata dr. Dicky. Faktor ini membuat kulit bayi lebih mudah terpapar masalah akibat panas dan kelembapan tinggi, yang sering terjadi di negara tropis.
Di iklim tropis, cuaca yang panas dan lembap dapat meningkatkan produksi keringat pada bayi, yang berisiko menimbulkan ruam atau iritasi. Oleh karena itu, perawatan kulit bayi harus tidak hanya fokus pada menjaga kelembapan, tetapi juga memperkuat keseimbangan mikroorganisme baik di kulit, serta melindungi kekuatan skin barrier.
Pengalaman Jennifer Coppen dalam Merawat Kulit Sensitif Anak
Selebritas Jennifer Coppen yang turut hadir dalam acara tersebut berbagi pengalamannya merawat kulit sensitif anaknya. Jennifer mengungkapkan, “Anak saya memiliki kulit yang sangat sensitif. Saya sudah mencoba berbagai produk perawatan, termasuk yang berbahan alami dan hypoallergenic, tetapi tetap muncul bintik-bintik kemerahan.”
Jennifer, yang sebelumnya juga sangat hati-hati dalam memilih produk perawatan kulit selama masa kehamilan, mengaku kesulitan menemukan produk yang cocok dan terjangkau di Indonesia. “Saya berusaha menjaga asupan makanan yang baik untuk bayi saya, namun tetap sulit menemukan produk yang sesuai,” tambahnya.
Pendekatan Microbiome untuk Kulit Sensitif Bayi
Menanggapi masalah tersebut, dr. Dicky menjelaskan bahwa pendekatan microbiome menjadi solusi terbaik dalam merawat kulit sensitif bayi. Microbiome adalah sekumpulan mikroorganisme yang tumbuh di kulit dan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit.
“Teknologi microbiome menggabungkan prebiotik, probiotik, dan postbiotik untuk memperkuat skin barrier, menenangkan kulit, serta meningkatkan kualitas kulit bayi,” kata dr. Dicky. Prebiotik berfungsi sebagai makanan bagi mikroba baik, probiotik adalah mikroba baik itu sendiri, sementara postbiotik merupakan hasil metabolisme dari keduanya. Gabungan ketiganya bekerja untuk memperkuat ketahanan alami kulit bayi dan mempercepat pemulihan dari iritasi.
Bebiotic: Solusi Perawatan Kulit Bayi di Iklim Tropis
Shandy Purnamasari, founder Bebiotic, menyampaikan bahwa produk perawatan kulit bayi Bebiotic hadir untuk memenuhi kebutuhan para ibu akan perawatan kulit yang aman, terutama untuk bayi dengan kulit sensitif di negara tropis.
“Bebiotic dikembangkan sebagai solusi untuk menjaga kulit bayi tetap sehat dan terhindar dari iritasi, dengan memanfaatkan teknologi microbiome yang efektif dan aman bagi kulit bayi,” kata Shandy.
Dengan inovasi ini, diharapkan ibu-ibu dapat lebih mudah merawat kulit sensitif anak mereka, terutama di lingkungan tropis yang menantang.