Jakarta (RadarYogyakarta.com) – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menjalin kemitraan dengan tiga perusahaan asal Korea Selatan untuk mengembangkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS). Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung transisi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Tiga perusahaan yang terlibat dalam kolaborasi ini adalah Posco International, Korea National Oil Corporation (KNOC), dan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC). Hal ini disampaikan oleh General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu (2/3).
“Kerja sama ini sangat penting untuk mendukung transisi energi global serta pembangunan yang berkelanjutan. Kami berharap inisiatif ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang dalam mengurangi jejak karbon dan memanfaatkan kembali infrastruktur untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia,” kata Wira.
Selain pengembangan teknologi CCS, kolaborasi ini juga meliputi pemanfaatan kembali anjungan lepas pantai yang sudah tidak digunakan (decommissioning), dengan mengkonversinya menjadi fasilitas untuk penyimpanan karbon dan regasifikasi LNG. Langkah awal dari kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerahasiaan antara para pihak yang dilakukan di Seoul, Korea Selatan.
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Inspektur Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Mamik Cahyono.
Teknologi CCS bertujuan untuk menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dan menyimpannya di lokasi yang aman agar tidak terlepas ke atmosfer, yang merupakan solusi penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mengatasi perubahan iklim.
Dalam kolaborasi ini, Posco International akan melakukan studi kelayakan terkait implementasi teknologi CCS di Indonesia, khususnya di wilayah operasi migas lepas pantai PHE ONWJ. Studi ini akan mengevaluasi potensi penyimpanan CO2 di akuifer salin dan reservoir yang sudah tidak produktif lagi, dengan memanfaatkan data subsurface dan surface yang dimiliki PHE ONWJ.
Studi ini diharapkan dapat memberi kontribusi besar bagi upaya transisi energi di Indonesia dan Korea Selatan. Posco International sendiri merupakan perusahaan global yang berfokus pada sektor energi, bahan baku, dan infrastruktur, serta merupakan bagian dari grup Posco yang terkenal di Korea Selatan.
Sementara itu, dengan Korea National Oil Corporation (KNOC), PHE ONWJ akan mengeksplorasi pemanfaatan anjungan lepas pantai untuk penyimpanan CO2 bawah permukaan. Proyek ini mencakup evaluasi kapasitas penyimpanan, desain fasilitas ulang, serta analisis ekonomi dan optimasi guna meningkatkan nilai infrastruktur sebelum dibongkar.
KNOC adalah perusahaan minyak nasional Korea Selatan yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan cadangan minyak negara dan pengembangan sumber daya energi domestik maupun internasional.
Dengan Korea Maritime and Ocean University Consortium (KMOUC), PHE ONWJ juga akan mengeksplorasi metode alternatif untuk dekomisioning anjungan lepas pantai, termasuk konversi menjadi fasilitas LNG dan penyimpanan CO2, yang bertujuan untuk memperpanjang siklus hidup infrastruktur dan memberikan manfaat ekonomi serta lingkungan.
KMOUC merupakan lembaga pendidikan dan penelitian terkemuka di Korea Selatan yang fokus pada pengembangan teknologi kelautan dan maritim, serta eksplorasi sumber daya laut.
Perjanjian kolaborasi yang berdurasi dua tahun ini menjadi awal dari serangkaian inisiatif transisi energi yang diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya di sektor energi.