Kulonprogo, RadarYogyakarta.com – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) akan melakukan rehabilitasi serta pembangunan gedung di sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) pada tahun anggaran 2025. Seluruh pekerjaan konstruksi dibiayai menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kulonprogo.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana PAUD, Pendidikan Nonformal, SD, dan SMP Dikpora Kulonprogo, Dorojatun Kuncoroyakti, mengatakan bahwa saat ini proyek masih dalam tahap perencanaan dan proses lelang penyedia jasa konstruksi.
“Untuk SMP sudah masuk tahap tender, sementara tender SD dijadwalkan mulai bulan depan,” ujar Dorojatun, Senin (12/5/2025).
Ia menambahkan, seluruh kegiatan ini dibiayai penuh melalui APBD 2025 karena kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun ini tidak lagi dikelola melalui Dikpora, melainkan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dengan begitu, semua kebutuhan rehabilitasi dan pembangunan gedung sekolah di Kulonprogo dibebankan ke anggaran daerah.
Target Rampung November
Dorojatun menjelaskan, untuk proyek SMP, pengerjaan fisik ditargetkan dimulai Juli 2025 dan selesai pada November. Sementara itu, untuk SD, pengerjaan diperkirakan dimulai antara akhir Juli hingga awal Agustus, dengan target rampung juga pada November.
Beberapa proyek prioritas yang akan dikerjakan di antaranya:
- SMPN 2 Kokap dengan pagu anggaran Rp700 juta untuk pembangunan talud pengaman gedung.
- SMPN 2 Pengasih dan SMPN 5 Wates dengan total anggaran Rp1,2 miliar untuk rehabilitasi ruang kelas dan atap.
- SMPN 1 Wates akan melanjutkan pembangunan tahap kelima dengan nilai pagu Rp4,8 miliar.
Sementara untuk jenjang SD, proyek dibagi dalam beberapa paket:
- Paket A: SDN Suroloyo dan SDN Madi Gondo Wetan (Rp580 juta)
- Paket B: SDN Jatiroto dan SDN Sungapan (Rp650 juta)
- Paket C: SDN Grindang, SDN Kemaras, SDN Pantaran, SDN Blubuk (Rp825 juta)
- Paket D: SDN Pringtali (Rp529 juta)
Selain rehabilitasi, pemerintah juga akan membangun gedung baru untuk SDN Bugel di Kapanewon Panjatan, dengan pagu anggaran mencapai Rp4,2 miliar.
Dorojatun mengungkapkan, pembangunan gedung baru untuk SDN Bugel menjadi prioritas utama karena bangunan lama tidak lagi layak digunakan. Saat ini, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di dua rumah warga yang disewa sebagai ruang kelas sementara.
Harapan Sekolah
Kepala SDN Bugel, Ngadikin, menyampaikan harapannya agar proses pembangunan bisa segera dimulai demi meningkatkan kenyamanan dan mutu pembelajaran bagi siswa.
“Anak-anak sudah terlalu lama belajar di ruang darurat. Kami berharap segera memiliki gedung sekolah baru yang layak,” ujarnya.
Langkah rehabilitasi ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam meningkatkan kualitas sarana pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa.