Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Bank Indonesia (BI) mencatatkan transaksi melalui layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mencapai angka Rp80,88 triliun sepanjang Januari 2025. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, yang menambahkan bahwa volume transaksi pada bulan tersebut tercatat sebesar 790,79 juta transaksi.
“Nominal transaksi QRIS pada Januari 2025 mencapai Rp80,88 triliun,” ujar Ramdan, saat dihubungi RadarYogyakarta.com, Minggu (23/2).
Selain itu, ia melaporkan bahwa jumlah merchant yang menggunakan sistem pembayaran ini mencapai 36,57 juta. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, juga mengungkapkan bahwa volume transaksi QRIS pada Januari 2025 menunjukkan lonjakan signifikan, meningkat 170,1 persen secara year on year (yoy), didorong oleh pertumbuhan pengguna dan jumlah merchant.
“QRIS tetap mengalami pertumbuhan pesat, tumbuh sebesar 170,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant yang semakin banyak,” jelas Perry.
Untuk semakin mempermudah transaksi melalui QRIS, Bank Indonesia kini tengah mengembangkan inovasi QRIS Tap berbasis teknologi Near Field Communication (NFC). Teknologi baru ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran hanya dengan mendekatkan perangkat mereka ke mesin pembayaran, tanpa perlu melakukan pemindaian barcode QRIS.
Pada Desember 2024, BI telah menguji coba implementasi QRIS Tap pada moda transportasi Damri. Rencananya, seluruh moda transportasi di wilayah Jabodetabek akan terintegrasi dengan sistem pembayaran ini secara bertahap.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menyampaikan bahwa pihaknya berupaya mempercepat peluncuran QRIS Tap yang semula dijadwalkan pada akhir triwulan I 2025, menjadi lebih cepat, yaitu pada pertengahan Maret mendatang.
“Kami berencana meluncurkan QRIS Tap lebih cepat dari yang direncanakan sebelumnya, yang seharusnya pada akhir triwulan I 2025, sekarang akan kami percepat,” ujar Filianingsih.
Peluncuran QRIS Tap akan bersamaan dengan kebijakan baru terkait penurunan biaya yang dikenakan kepada merchant. Sejak 14 Maret 2025, Merchant Discount Rate (MDR) untuk merchant Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) akan dipangkas dari 0,4 persen menjadi 0 persen.
“Kebijakan penurunan biaya QRIS untuk merchant BLU dan PSO dari 0,4 persen menjadi 0 persen akan mulai berlaku pada 14 Maret 2025, bersamaan dengan peluncuran QRIS Tap,” pungkas Filianingsih.