• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pasang Iklan
Kamis, 03 Jul 2025
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
No Result
View All Result
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya

Minuman Slushie Warna-Warni Picu Sindrom Toksik pada Anak, Peringatan dari Peneliti

Lutfi Novrida Setiasih by Lutfi Novrida Setiasih
14 Mar 2025
in Kesehatan
Minuman Slushie Warna-Warni Picu Sindrom Toksik pada Anak, Peringatan dari Peneliti

Ilustrasi, minuman dingin manis.

0
SHARES
1
VIEWS

Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Minuman es slushie warna-warni yang sering menjadi pilihan favorit anak-anak ternyata berisiko memicu sindrom toksik. Peneliti memperingatkan bahwa konsumsi minuman ini dapat menyebabkan gejala serius seperti kehilangan kesadaran dan penurunan gula darah secara drastis, terutama pada anak-anak di bawah usia 8 tahun.

Seperti yang dilaporkan oleh Medical Daily pada Rabu (12/3), sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari University College Dublin menyoroti 21 kasus anak-anak yang jatuh sakit setelah mengonsumsi minuman slushie yang mengandung gliserol. Para peneliti menemukan bahwa semua kasus tersebut terkait dengan sindrom keracunan gliserol.

Gliserol dalam Slushie Menjadi Penyebab Utama

Gliserol, sebuah alkohol alami yang sering digunakan dalam berbagai produk, termasuk pelarut, pemanis, dan obat-obatan, ternyata memiliki peran penting dalam menjaga tekstur semi-cair pada slushie. Gliserol membantu menurunkan titik beku air, menjaga minuman tetap dalam bentuk es serut meskipun berada pada suhu rendah.

Namun, dalam konsentrasi tertentu, gliserol dapat berbahaya. Peneliti yang menganalisis catatan medis pasien yang dirawat di unit gawat darurat di Inggris dan Irlandia antara 2018 dan 2024 menemukan bahwa sebagian besar anak yang terpapar gliserol menunjukkan gejala-gejala serius dalam waktu satu jam setelah mengonsumsi minuman tersebut.

Gejala yang Ditemui Pada Anak-Anak yang Terkena Sindrom Toksik

Gejala yang muncul pada anak-anak tersebut antara lain kehilangan kesadaran, penurunan kadar gula darah (hipoglikemia), asidosis laktat (penumpukan asam laktat dalam tubuh), dan hipokalemia (kadar kalium rendah). Beberapa anak bahkan memerlukan pemindaian otak, dan satu anak dilaporkan mengalami kejang.

BeritaTerkait

Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

Mengapa Edukasi Obat Perlu Dimulai dari Rumah

Psikolog: Luka Mental Bukan Bahan Lelucon, Masyarakat Diminta Lebih Empati

Meskipun semua pasien berhasil pulih setelah mendapatkan perawatan medis, para peneliti menyarankan agar anak-anak tidak mengonsumsi slushie yang mengandung gliserol.

Kurangnya Transparansi dalam Kandungan Gliserol

Para peneliti juga mencatat bahwa meskipun beberapa merek slushie mencantumkan bahan-bahan mereka secara daring, konsentrasi gliserol yang digunakan sering kali tidak dijelaskan dengan jelas. Ketidakjelasan ini menambah kekhawatiran karena dosis gliserol yang sedikit berlebihan dapat meningkatkan risiko keracunan pada anak-anak.

“Tidak ada transparansi yang jelas mengenai konsentrasi gliserol dalam minuman es serut; oleh karena itu, sangat sulit untuk memperkirakan dosis yang aman,” ujar para peneliti dalam laporan yang dipublikasikan di Archives of Disease in Childhood.

Selain itu, peneliti juga mencatat bahwa faktor-faktor lain seperti kecepatan konsumsi, apakah minuman dikonsumsi saat makan atau dalam keadaan puasa, serta apakah dikonsumsi setelah latihan intensif, dapat memengaruhi dampaknya pada kesehatan.

Peringatan untuk Orang Tua dan Dokter

Berdasarkan temuan ini, para peneliti mengimbau orang tua dan tenaga medis untuk lebih waspada terhadap risiko yang ditimbulkan oleh konsumsi slushie, khususnya pada anak-anak di bawah usia 8 tahun. Mereka juga meminta otoritas kesehatan masyarakat untuk segera mengeluarkan panduan yang jelas terkait dengan konsumsi minuman es serut yang mengandung gliserol.

Meskipun sudah ada peringatan di Inggris dan Irlandia terkait risiko ini, hingga saat ini belum ada pedoman khusus di Amerika Serikat mengenai bahaya minuman tersebut.

Dengan semakin maraknya konsumsi slushie di kalangan anak-anak, perhatian terhadap kandungan dan potensi risiko kesehatan sangatlah penting demi melindungi generasi muda dari efek buruk yang dapat ditimbulkan oleh minuman tersebut.

Tags: berisiko memicu sindrom toksikes slushie warna-warniMedical Daily
ShareSendSharePin
Lutfi Novrida Setiasih

Lutfi Novrida Setiasih

Editor dan wartawan berpengalaman di Radar Yogyakarta, dikenal karena dedikasinya dalam menyajikan berita akurat dan informatif bagi pembaca

Berita Terkait

Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

16 Jun 2025
Mengapa Edukasi Obat Perlu Dimulai dari Rumah

Mengapa Edukasi Obat Perlu Dimulai dari Rumah

03 Jun 2025
Psikolog: Luka Mental Bukan Bahan Lelucon, Masyarakat Diminta Lebih Empati

Psikolog: Luka Mental Bukan Bahan Lelucon, Masyarakat Diminta Lebih Empati

02 Jun 2025
Load More
Next Post
GWS Bahas Isu Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan dalam Rakernas di Yogyakarta

GWS Bahas Isu Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan dalam Rakernas di Yogyakarta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    15 Tips Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Kopi Khas Jogja ini Wajib Banget Kamu Coba!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilihan SD Swasta Terbaik di Jogja, Mana Favoritmu?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 50+ Daftar Nama Kampus di Jogja, Lengkap Universitas sampai Institut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Limasan Klampok, Resto Klasik Jawa yang Instagrammable!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Seedbacklink
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Teknologi
  • Finance
  • Otomotif
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved