Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Harga telur ayam negeri di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Selatan (Jaksel) mengalami kenaikan signifikan, bahkan mencapai 20 persen menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Salah satu pedagang di Pasar Santa, Dwi Cahyo, mengungkapkan harga telur kini mencapai Rp32.000 per kilogram (kg), dari harga sebelumnya yang hanya Rp28.000 per kg.
“Sejak awal tahun hingga mendekati Ramadhan, harga telur sudah mulai naik. Sekarang sudah Rp32.000 per kilogram,” kata Dwi Cahyo saat ditemui di Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2025).
Dwi menambahkan, kenaikan harga telur biasanya terjadi menjelang bulan puasa. Untuk mengantisipasi permintaan yang melonjak, para pedagang mulai menyiapkan stok yang cukup banyak, mengingat tingginya tren panic buying menjelang Ramadhan.
“Biasanya, orang membeli telur dalam jumlah banyak, bahkan untuk dua hari ke depan, karena mereka khawatir stok akan habis,” lanjutnya.
Selain telur, Dwi juga mencatat adanya fluktuasi harga bahan pokok lainnya, seperti cabai, yang kerap naik turun. “Kemarin harga cabai mencapai Rp120.000 per kg, sekarang turun menjadi Rp70.000 hingga Rp80.000 per kg untuk cabai rawit dan cabai keriting,” ujar Dwi. Sementara itu, harga bawang merah tetap stabil di kisaran Rp40.000 hingga Rp45.000 per kg.
Pedagang lain di Pasar Cipete, Yono, mengatakan bahwa harga telur di tempatnya juga mengalami kenaikan. Yono menjelaskan bahwa satu kilogram telur biasanya berisi 17 butir, dan dijual seharga Rp2.000 per butir, sehingga total harga per kilogramnya menjadi sekitar Rp34.000.
“Kalau dihitung per butir, harga telur masih Rp2.000. Jadi, per kilogramnya menjadi Rp34.000,” jelas Yono. Ia berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan stok pangan agar tidak ada lonjakan belanja berlebihan oleh masyarakat yang bisa merugikan pedagang.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di beberapa pasar dan swalayan di wilayah tersebut. Hasilnya, sebagian besar komoditas pangan masih dalam kondisi aman meskipun ada beberapa kenaikan harga yang terpantau.
Data yang diperoleh dari pengawasan pangan terpadu di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Bukit Duri, Pasar Rumput, dan Superindo Tebet, menunjukkan bahwa sebagian besar harga pangan masih dalam batas wajar. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan antara lain beras (1 persen) dengan harga rata-rata Rp15.083 per kg, minyak goreng (2 persen) dengan harga rata-rata Rp18.000 per liter, dan daging ayam (1 persen) dengan harga rata-rata Rp41.234 per ekor.
Harga telur ayam juga tercatat mengalami kenaikan tiga persen, menjadi Rp29.831 per kg, sementara cabai rawit merah naik tujuh persen menjadi Rp97.086 per kg.
Meski ada kenaikan harga pada beberapa komoditas, Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan menyatakan bahwa peningkatan harga tersebut masih tergolong wajar dan berada dalam koridor yang diharapkan. Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan operasi pasar di 193 titik untuk memastikan harga pangan tetap terkendali dan stok mencukupi selama bulan Ramadhan.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan pangan untuk menjaga kestabilan pasokan selama Ramadhan,” kata perwakilan Pemprov DKI Jakarta.