Samarinda (RadarYogyakarta.com) – Menjelang waktu berbuka puasa, jajanan tradisional khas Kalimantan, yaitu kue talam, menjadi buruan utama di jalanan Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Gerai-gerai yang menjual penganan ini dipenuhi pembeli yang mengantre untuk mendapatkan kue talam, yang menjadi primadona takjil sepanjang bulan Ramadhan.
“Setiap bulan puasa, kue talam adalah yang paling dicari,” kata Awaliyah, salah satu penjual kue talam yang telah menjalani usaha ini selama 15 tahun, di Samarinda, Minggu (2/3).
Awaliyah mengungkapkan bahwa selama bulan Ramadhan, ia bisa membuat sekitar 40 kue talam setiap hari, dan hampir seluruhnya habis terjual.
Menurut Awaliyah, kue talam dan bingka bakar yang dijualnya memiliki rasa gurih, manis, dan tekstur lembut. Ia menggunakan bahan-bahan berkualitas seperti kentang asli untuk bingka bakar, telur, santan, gula aren, dan pandan segar, yang memberikan rasa khas pada setiap gigitannya.
“Rahasia kami ada pada bahan-bahan yang selalu segar dan berkualitas,” ujar Awaliyah menambahkan.
Gerai milik Awaliyah menawarkan berbagai varian kue talam, mulai dari amparan tatak pisang, talam ketan pandan, sari muka, kakaraban, hingga talam India. Namun, amparan tatak pisang menjadi jenis yang paling banyak diminati oleh pembeli.
Setiap potong kue talam yang dijual dibanderol dengan harga Rp15.000, dan Awaliyah bisa menjual lebih dari 300 potong kue talam dalam sehari. Ia pun dibantu oleh suaminya dalam proses pembuatan dan penjualannya.
Selain warga Samarinda, kue talam Awaliyah juga menarik perhatian banyak pembeli dari luar kota.
“Banyak orang yang datang dari luar kota khusus hanya untuk membeli kue talam kami,” kata Awaliyah.
Daniati, salah satu pembeli setia, mengaku bahwa kue talam buatan Awaliyah memiliki ciri khas yang membedakannya dari yang lain. “Kue talam ini lebih lembut dan manisnya pas, apalagi amparan tataknya, rasanya manis gurih dengan perpaduan santan dan pisang talas yang harum,” ujarnya.
Daniati juga mengapresiasi penggunaan pandan asli dan gula aren yang berkualitas pada kue talam tersebut. “Rasa yang khas ini membuat kue talam Awaliyah menjadi pilihan utama saya,” tutup Daniati.