• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pasang Iklan
Sabtu, 05 Jul 2025
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
No Result
View All Result
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya

Waspadai AMS dan Hipotermia saat Mendaki Gunung: Panduan Kesehatan untuk Pendaki

Lutfi Novrida Setiasih by Lutfi Novrida Setiasih
04 Mar 2025
in Gaya Hidup
Waspadai AMS dan Hipotermia saat Mendaki Gunung: Panduan Kesehatan untuk Pendaki

Arsip Foto - Sejumlah wisatawan bersiap-siap untuk memulai pendakian Gunung Rinjani melalui jalur Bawak Nao, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (8/6/2024).

0
SHARES
2
VIEWS

Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Para pendaki gunung diimbau untuk waspada terhadap gangguan kesehatan serius seperti Acute Mountain Sickness (AMS) dan hipotermia, terutama saat mendaki di ketinggian tinggi. Peringatan ini disampaikan menyusul meninggalnya dua pendaki perempuan di Carstensz Pyramid (Puncak Jaya), Papua Tengah, pada Sabtu (1/3/2025).

Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD, menegaskan bahwa kedua kondisi tersebut bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan benar, terlebih dalam kondisi ekstrem di pegunungan.

“AMS dan hipotermia dapat menimbulkan dampak fatal jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Kedua kondisi ini sangat serius dan perlu perhatian segera, terutama saat berada di ketinggian,” kata dr. Faisal, Senin (3/3/2025).

Acute Mountain Sickness (AMS) dan Gejalanya

AMS biasanya terjadi pada ketinggian di atas 2.500 meter, disebabkan oleh kekurangan oksigen yang terjadi saat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan kadar oksigen yang rendah. Gejala utama AMS termasuk sakit kepala, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, kelelahan, kesulitan tidur, serta pusing atau rasa melayang.

Dr. Faisal menjelaskan bahwa untuk mencegah atau mengatasi AMS, pendaki disarankan untuk turun ke ketinggian yang lebih rendah, beristirahat, menghindari aktivitas fisik yang berlebihan, serta mencukupi kebutuhan cairan dengan menghindari alkohol.

BeritaTerkait

Waspada Chat Audio Grup WhatsApp Jadi Modus Baru Penipuan? Ini Faktanya

Pemprov DKI Ajak Warga Jakarta Kurangi Polusi Lewat Kampanye #GerakLebihBersih

IKONS Furniture Hadirkan Instalasi “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

Hipotermia dan Penanganannya

Sementara itu, hipotermia terjadi akibat paparan suhu dingin dalam waktu lama, yang menyebabkan suhu tubuh turun hingga di bawah 35 derajat Celsius. Gejala hipotermia meliputi menggigil hebat, kulit pucat dan dingin, bicara kacau, kebingungan, bahkan hilangnya respons, serta penurunan denyut jantung dan pernapasan.

Jika seseorang mengalami gejala hipotermia, dr. Faisal menyarankan agar segera dipindahkan ke tempat yang lebih hangat, diberi pakaian atau selimut hangat, serta diberi cairan hangat yang berkalori tinggi. Namun, pemanasan mendadak harus dihindari.

Tips Pencegahan untuk Pendaki

Untuk menghindari AMS, dr. Faisal menyarankan agar para pendaki melakukan aklimatisasi secara bertahap, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, dan menghindari peningkatan ketinggian yang terlalu cepat.

Sementara itu, untuk mencegah hipotermia, pendaki disarankan untuk menggunakan pakaian hangat berlapis, serta menghindari kondisi basah atau angin kencang yang dapat memperburuk risiko hipotermia.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pendaki dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan yang dapat mengancam keselamatan mereka di medan pendakian.

Tags: Acute Mountain Sickness (AMS) dan hipotermiamendaki gunungtips pencegahan untuk pendaki
ShareSendSharePin
Lutfi Novrida Setiasih

Lutfi Novrida Setiasih

Editor dan wartawan berpengalaman di Radar Yogyakarta, dikenal karena dedikasinya dalam menyajikan berita akurat dan informatif bagi pembaca

Berita Terkait

Waspada Chat Audio Grup WhatsApp Jadi Modus Baru Penipuan? Ini Faktanya

Waspada Chat Audio Grup WhatsApp Jadi Modus Baru Penipuan? Ini Faktanya

12 Jun 2025
Pemprov DKI Ajak Warga Jakarta Kurangi Polusi Lewat Kampanye #GerakLebihBersih

Pemprov DKI Ajak Warga Jakarta Kurangi Polusi Lewat Kampanye #GerakLebihBersih

01 Jun 2025
IKONS Furniture Hadirkan Instalasi “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

IKONS Furniture Hadirkan Instalasi “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

15 Mei 2025
Load More
Next Post
Mazda Tetap Hadirkan Sedan di Indonesia meski Populeritasnya Menurun

Mazda Tetap Hadirkan Sedan di Indonesia meski Populeritasnya Menurun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    15 Tips Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Kopi Khas Jogja ini Wajib Banget Kamu Coba!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilihan SD Swasta Terbaik di Jogja, Mana Favoritmu?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 50+ Daftar Nama Kampus di Jogja, Lengkap Universitas sampai Institut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Limasan Klampok, Resto Klasik Jawa yang Instagrammable!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Seedbacklink
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Teknologi
  • Finance
  • Otomotif
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved