Kulon Progo (RadarYogyakarta.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, gencar melaksanakan promosi kesehatan melalui puskesmas dalam upaya pencegahan pneumonia dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Langkah ini diambil untuk mengedukasi masyarakat agar menghindari potensi penularan penyakit pernapasan yang dapat membahayakan.
Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami, menjelaskan bahwa meskipun hingga saat ini tidak ada laporan kasus pneumonia di wilayahnya, pihaknya tetap siaga dan terus menggalakkan pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit tersebut. “Kami terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menghindari kerumunan, serta menerapkan etika batuk,” ujarnya di Kulon Progo, Minggu (9/2/2025).
Pneumonia, menurut Sri Budi, adalah infeksi akut pada saluran pernapasan bagian bawah yang mengganggu fungsi paru-paru dan menyebabkan penumpukan cairan, lendir, atau nanah, sehingga menyebabkan kesulitan bernapas. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Oleh karena itu, PHBS menjadi langkah pencegahan utama dalam mengurangi risiko terkena pneumonia.
“Gejala pneumonia yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi, rasa sakit atau kesulitan bernapas di dada, penurunan nafsu makan, keringat berlebih, menggigil, dan detak jantung yang cepat,” jelasnya.
Pneumonia dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, percikan udara (droplet), atau sentuhan pada permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, Sri Budi mengingatkan pentingnya langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker, menghindari kerumunan, serta menggunakan desinfektan di tempat-tempat umum.
Lebih lanjut, Sri Budi mengungkapkan bahwa meskipun hingga kini di Indonesia belum ada lonjakan kasus pneumonia yang signifikan, pihaknya tetap waspada. “Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan, pada minggu ke-5 tahun 2025, terjadi peningkatan kasus influenza di Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Namun, di Indonesia, laporan dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) menunjukkan situasi yang stabil,” ungkapnya.
Pihaknya juga terus memantau dan mengantisipasi perkembangan penyakit infeksi melalui pemantauan dini terhadap penyakit seperti Influenza Like Illness (ILI), pneumonia, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Selain itu, tim epidemiologi Kabupaten Kulon Progo juga melakukan kajian mingguan untuk memperkuat kewaspadaan di fasilitas kesehatan setempat.
“Kami akan terus memperbarui upaya pencegahan dan menjaga kesiapsiagaan, baik di tingkat puskesmas maupun di lapangan, untuk menghindari penyebaran penyakit berbahaya ini,” kata Sri Budi.