• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Pasang Iklan
Jumat, 04 Jul 2025
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya
    • Teknologi
    • Finance
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Kuliner
    • Otomotif
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
No Result
View All Result
Radar Yogyakarta
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Lainnya

Waspada Dampak Lupa Berkedip Akibat Waktu Layar Panjang, Ini Penjelasan Dokter

Lutfi Novrida Setiasih by Lutfi Novrida Setiasih
22 Feb 2025
in Gaya Hidup
Waspada Dampak Lupa Berkedip Akibat Waktu Layar Panjang, Ini Penjelasan Dokter

Dokter spesialis mata lulusan Universitas Indonesia Dr dr Nina Asrini Noor, SpM di Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu (22/2/2025).

0
SHARES
1
VIEWS

Jakarta (RadarYogyakarta.com) – Fenomena “lupa berkedip” menjadi isu penting di era digital saat ini, terutama mengingat tingginya waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk menatap layar. Laporan dari Backlinko pada 2024 menunjukkan bahwa rata-rata waktu menatap layar atau “screen time” masyarakat Indonesia mencapai 7 jam 38 menit per hari, yang berdampak pada penurunan frekuensi berkedip.

Dokter spesialis mata dari Universitas Indonesia, Dr. Nina Asrini Noor, SpM, memperingatkan dampak buruk kebiasaan tersebut terhadap kesehatan mata. Menurutnya, normalnya seseorang berkedip belasan kali dalam satu menit. Namun, saat menatap layar, frekuensi berkedip bisa berkurang drastis hingga kurang dari lima kali per menit.

“Berkedip adalah mekanisme alami untuk menjaga kelembapan mata dengan mendistribusikan air mata secara merata. Ketika frekuensi kedipan berkurang, mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup,” jelas Nina dalam konferensi pers di Jakarta Eye Center (JEC) Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu.

Akibatnya, lanjut Nina, mata akan mengalami kekeringan atau yang biasa dikenal dengan gejala dry eye atau mata kering. Gejala ini muncul akibat ketidakseimbangan pada mekanisme pelumasan mata, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga peradangan pada permukaan mata.

Untuk mencegah mata kering, Nina menyarankan latihan kedipan mata yang tepat (blinking exercise). “Latihan kedipan ini cukup sederhana, cukup pastikan kelopak mata atas dan bawah bertemu sempurna,” ujarnya. Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi berkedip yang normal.

BeritaTerkait

Waspada Chat Audio Grup WhatsApp Jadi Modus Baru Penipuan? Ini Faktanya

Pemprov DKI Ajak Warga Jakarta Kurangi Polusi Lewat Kampanye #GerakLebihBersih

IKONS Furniture Hadirkan Instalasi “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

Selain itu, Nina mengimbau untuk memberi jeda setiap 15 hingga 20 menit ketika menatap layar, diikuti dengan latihan menutup mata secara sempurna selama dua hingga tiga detik, kemudian melakukan dua kedipan normal. Langkah-langkah tersebut dapat membantu menjaga kelembapan mata serta melindungi dari efek buruk penggunaan perangkat digital secara berlebihan.

Nina juga menekankan pentingnya hidrasi tubuh yang cukup untuk mendukung kesehatan mata. “Minum cukup air sangat berpengaruh pada kondisi mata yang sehat,” tambahnya.

Sebagai tambahan, kompres hangat juga dapat membantu meredakan gejala mata kering. “Kompres hangat sangat dianjurkan untuk mengatasi mata kering. Namun, kompres dingin bisa digunakan untuk mata yang lelah, bukan untuk mata kering,” ujar Nina.

Jika gejala mata kering tidak kunjung membaik atau semakin parah, Nina menyarankan agar segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tags: era digitalfenomena "lupa berkedip"screen timeterlalu lama menatap layar
ShareSendSharePin
Lutfi Novrida Setiasih

Lutfi Novrida Setiasih

Editor dan wartawan berpengalaman di Radar Yogyakarta, dikenal karena dedikasinya dalam menyajikan berita akurat dan informatif bagi pembaca

Berita Terkait

Waspada Chat Audio Grup WhatsApp Jadi Modus Baru Penipuan? Ini Faktanya

Waspada Chat Audio Grup WhatsApp Jadi Modus Baru Penipuan? Ini Faktanya

12 Jun 2025
Pemprov DKI Ajak Warga Jakarta Kurangi Polusi Lewat Kampanye #GerakLebihBersih

Pemprov DKI Ajak Warga Jakarta Kurangi Polusi Lewat Kampanye #GerakLebihBersih

01 Jun 2025
IKONS Furniture Hadirkan Instalasi “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

IKONS Furniture Hadirkan Instalasi “Sit with the Journey” di ARCH:ID 2025

15 Mei 2025
Load More
Next Post
Wabup Sleman: Tradisi Nyadran sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Penguatan Silaturahmi

Wabup Sleman: Tradisi Nyadran sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan Penguatan Silaturahmi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Populer

  • Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    15 Tips Cara Merawat Trotolan Murai Biar Fighter

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Kopi Khas Jogja ini Wajib Banget Kamu Coba!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Pilihan SD Swasta Terbaik di Jogja, Mana Favoritmu?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 50+ Daftar Nama Kampus di Jogja, Lengkap Universitas sampai Institut!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Czech-In for Change: Gender Mahardika Yogyakarta dan Czech Aid Hadirkan Ruang Belajar HKSR bagi Remaja DIY

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Limasan Klampok, Resto Klasik Jawa yang Instagrammable!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Seedbacklink
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pasang Iklan
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Yogyakarta
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Kriminal
  • Viral
  • Opini
  • Teknologi
  • Finance
  • Otomotif
  • Wisata
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright © 2025 Radar Yogyakarta - All rights reserved